SANGKAR BURUNG JATEN DI MUSEUM SOEHARTO

ARGOSARI 04 Maret 2018 01:21:23 WIB

info argosari, 04/03/2018. Berbagai acara kegiatan dilaksanakan di Kemusuk Argomulyo Sedayu. Termasuk Pesta Rakyat yang telah digelar sejak sabtu sore, dan malam harinya dimeriahkan dengan pergelaran wayang republik dengan dalang Ki Benyek Kuncoro, membawakan lakon Banjaran Sukses Jogja Istimewa. Lakon ini mengisahkan peran Yogyakarta dalam perjuangan merebut kemerdekaan, yang di dalamnya terdapat peran penting Pak Harto dalam Serangan Umum 1 Maret 1949.

 

Titiek Soeharto mengatakan dalam sambutan, acara ini diadakan sebagai wujud rasa syukur keluarga atas pencapaian bangsa dan negara di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Dalam acara pesta rakyat tersebut ada beberapa stand UMKM dari produk makanan sampai kerajinan yang ada di Sedayu turut memeriahkan acara ini. Termasuk stand produk Sangkar Burung asli dari Dusun Jaten Desa Argosari, Sedayu. Bapak Dukuh Jaten 'Roh Pitutur' menampilkan produk lokal buatannya sendiri, seperti Sangkar Burung Perkutut, hiasan atau kap lampu yang menyerupai sangkar burung, wadah gelas atau nampan yang juga terbuat dari kerajinan bambu. Dusun Jaten memang banyak terdapat para pengrajin Sangkar Burung yang penjualannya sudah sampai keluar kota. Desa Argosari memang ada beberapa Dusun yang menjadi sentra pengrajin sangkar burung. 

 

 

Beberapa hari sebelumnya atau tepatnya hari Rabu 28/02/2018 segenap elemen masyarakat Desa Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, menggelar upacara dan ziarah tabur bunga memperingati Serangan Umum 1 Maret di komplek Makam Somenggalan, desa setempat. Dipimpin Camat Sedayu, Fauzan Muarifin, upacara dihadiri berbagai unsur masyarakat mulai dari TNI-Polri, jajaran Muspika Desa setempat, para Veteran Pejuang, Pelajar, maupun masyarakat sekitar Dusun Kemusuk. Turut hadir pula sejumlah kerabat Presiden kedua RI, Jenderal Besar HM Soeharto, yakni Soeharjo Soebardi, beserta ibu dan lainnya.

 

Makam Somenggalan merupakan tempat pemakaman para pejuang asal dusun Kemusuk yang gugur mempertahankan kemerdekaan pada masa pendudukan tentara Belanda, di masa Agresi Militer II pada 1948-1949, khususnya saat menghadapi tentara Belanda yang datang ke Dusun Kemusuk untuk mencari Presiden Soeharto, yang saat itu masih berpangkat Letnan Kolonel. Tercatat ada sekitar 202 warga dusun Kemusuk yang gugur dan dimakamkan di makam Somenggalan ini. (adm.skr)

Komentar atas SANGKAR BURUNG JATEN DI MUSEUM SOEHARTO

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Papan IKLAN

Produk Lokal Argosari

soundtrack

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License