PROFIL DUSUN JURUG

ARGOSARI 14 November 2017 09:52:39 WIB

GAMBARAN UMUM

Padukuhan Jurug merupakan bagian dari Desa Argosari. Padukuhan Jurug berada di sebelah Utara Padukuhan Gunungmojo. Dengan luas wilayah 51.93 ha. Secara administrasi wilayah Padukuhan Jurug terbagi menjadi 5 Rukun Tetangga/RT. Yaitu RT 044, 045, 046, 047, dan 048.

 

TATA GUNA LAHAN

Di Padukuhan Jurug hampir 47.73 % atau 24.79 ha berupa lahan pertanian, 43.5 % atau 22.41 ha berupa lahan permukiman. Hal ini menunjukan bahwa lahan pertanian mendominasi padukuhan Jurug.

 

KEPENDUDUKAN

Aspek kependudukan yang beraneka ragam dengan berbagai macam latar pendidikan, pekerjaan dan usia yang berbeda-beda merupakan faktor yang sangat berperan dalam penyusunan tata ruang desa. berdasarkan dari hasil pemetaan swadaya tahun 2014 jumlah penduduk mencapai 659 jiwa dan 195 KK.

 

PEREKONOMIAN

Berdasarkan peta sebaran kegiatan ekonomi diatas bahwa, sektor ekonomi Padukuhan Jurug datang dari pertanian, industri, berdagang dan jasa. Rata - rata penduduk Padukuhan Jurug mempunyai industri rumah tangga berupa kerajinan sangkar burung dan plakat.

a. pertanian
Padukuhan Jurug sebagian perekonomian berasal dari pertanian baik sawah maupun tegalan. Kawasan pertanian yang luasnya 24.79 ha. Merupakan lahan produktif/subur dengan jenis sawah tadah hujan. Sawah tadah hujan ini mempunyai kekurangan yaitu dalam sistem
pengairan disebabkan mengandalkan air hujan untuk pengairan sawah tersebut. Sawah jenis ini hanya dapat panen dalam jangka waktu satu tahun sekali. Terdapat pula kebun tebu yang produktif milik Desa.

b. industri rumah tangga
Keberadaan industri kecil rumah tangga membantu sektor perekonomian dan pendapatan masyarakat padukuhan Jurug. Terdapat dua jenis industri rumah tangga di padukuhan Jurug ini yaitu pembuatan plakat dan kerajinan sangkar burung. Namun pemasarannya masih
bergantung pada satu konsumen saja.

c. perdagangan dan jasa
Pertumbuhan kegiatan perdagangan dan jasa di padukuhan Jurug berkembang. Lokasi kegiatan perdagangan jasa masih menyatu dengan rumah/permukiman. Manfaat yang dirasakan warga karena adanya toko dan warung adalah sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

 

PERMUKIMAN

Permukiman mayoritas masih belum tertata, belum dimanfaatkan dan tumbuh secara alami maka terlihat kumuh. Tipologi bangunan rumah pada umumnya berlantai satu dan tidak sedikit pula berlantai dua. Material pelingkup bangunan inti mayoritas menggunakan pasangan bata atau batako. bentuk atap didominasi oleh model kampung dan pelana dengan materlial genting tanah liat. Terdapat penggunaan dinding anyaman bambu sebagai ruang tambahan yang biasaya berfungsi sebagai dapur. Beberapa rumah masih tergolong tidak layak huni, dikarenakan lantai masih berupa tanah, dinding sudah lapuk atau menggunakan material anyaman bambu belum mempunyai fasilitas MCK. Prosentase rumah tidak layak huni di Padukuhan Jurug sebanyak 6.73 % dari keseluruhan total jumlah rumah di padukuhan.


Rumah tidak layak huni
a. Rumah yang dibangun tanpa struktur.
b. Penampilan bangunan rumah yang memang sudah usang.
c. Dinding masih berupa batu bata.
d. Dinding pelingup rumah yang sebagian masih anyaman bambu.
e. Kurangnya kesadaran pemilik rumah akan kebersihan lingkungan.
f. Pola hidup masyarakat yang masih tradisional.
g. Pendapatan ekonomi keluarga tidak tetap.
h. Rumah tidak layak huni banyak dihuni oleh masayarakat usia tidak produktif (lansia).
I. Tidak punya lahan untuk didirikan rumah tinggal.


Rumah sanitasi tidak layak
Sebagian masyarakat masih menggunakan MCK sederhana masalah yang sering muncul terkadang menimbulkan bau dan masih ada yang masih membuang hajad di perairan terbuka.

 

SARANA DAN PRASARANA

a. fasilitas pendidikan
Padukuhan Jurug mempunyai fasilitas pendidikan berupa PAUD masih menggunakan rumahmasyarakat Padukuhan Jurug.

b. ruang terbuka
Kebutuhan terhadap ruang terbuka hijau di Padukuhan Jurug telah tercukupi dari luas wilayah,yang terdiri dari RTH umum(makam) dan ruang terbuka privat (pekarangan rumah/kebun). Pada kebutuhan ruang bersama untuk berkumpul dan berinteraksi, sementara ini menggunakan lapangan sepak bola dan gedung capel yang sudah tidak dipergunakan lagi untuk tempat peribadatan.

c. fasilitas ibadah
Mayoritas penduduk di Padukuhan Jurug beragama Islam, sehingga fasilitas peribadatan yang dibutuhkan adalah masjid atau mushola. Terdapat 2 masjid/mushola terdapat di RT 44 dan RT 48. Kondisi masjid/ mushola yang ada di Padukuhan Jurug cukup baik.

d. Jaringan jalan
Berdasarkan pengamatan di lapangan sebagian besar konstruksi jalan desa dan lingkungan rata-rata aspal dan rabat beton yang secara umum kondisinya sedang. Ada beberapa jalan lingkungan masih berupa jalan tanah belum diperkeras sehingga bila musim penghujan becek dan banyak terjadi genangan sehingga mengganggu aksesbilitas. Dengan demikinan perlu adanya perbaikan jalan lingkungan dan penataan di sepanjang jalan.


e. Jaringan drainase
Sistem jaringan drainase di Padukuhan Jurug masih belum memadai, dikarenakan jaringan drainase yang ada masih berupa tanah, belum dibangun permanen. selain itu banyak jalan yang tidak terdapat saluran drainase, ini akan berakibat pada kerusakan jalan. Air hujan yang
seharusnya diarahkan ke saluran drainase, akan tegenang pada permukaan jalan, sehingga kerusakan jalan akan lebih cepat terjadi. Hal lain, akan mengganggu pengguna jalan karena jalan susah dilalui dan menyebabkan kecelakaan.


f. Jaringan air bersih
Sumber utama air bersih di Padukuhan Jalan mayoritas masyarakatnya menggunakan sumur bor dangkal kedalaman sumur rata-rata < 30 m dan beberapa sudah menggunakan sambungan langsung PAM. Untuk saat ini kebutuhan air bersih di Padukuhan Jurug tidak mengalami kendala. Untuk menjaga kwalitas air bersih perlu adanya pengolahan sistem sanitasi yang baik sehingga tidak mengganggu/menurunkan kwalitas sumber air bersih (tercemar).


g. Sanitasi
Kondisi pengelolaan limbah dari kamar mandi di padukuhan Jurug sudah menggunakan beberapa menggunakan bidang resapan sederhana dan masih terbuka.

h. Sampah
Sumber sampah di Padukuhan Jurug paling banyak berasal dari aktivitas rumah tangga dan dedaunan yang berada di halaman rumah. Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga di antaranya, dedaunan, sisa - sisa bahan makanan, plastik pembungkus makanan/deterjen, dll. Pengelolaan sampah dan kesadaran akan kebersihan perlu di terapkan di Padukuhan jurug disebabkan adanya kecenderungan masyarakat menimbun dan dibakar tanpa memilahnnya terlebih dahulu sesuai dengan jenisnya (organik dan anorganik). Sampah sering juga dibuang di saluran drainase hal ini akan menimbulkan saluran drainase tersumbat dan tidak berfungsi secara optimal.


i. penerangan jalan
Berdasarkan pengamatan di lapangan sebagian besar penerangan jalan masih bersifat swadaya dan tidak semua berfungsi optimal. Di jalan utama menuju Padukuhan belum terdapat penerangan sama sekali akibatnya rawan tindak kejahatan.

Komentar atas PROFIL DUSUN JURUG

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Papan IKLAN

Produk Lokal Argosari

soundtrack

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License