PROFIL DUSUN JAMBON

ARGOSARI 13 November 2017 12:47:55 WIB

GAMBARAN UMUM

Padukuhan Jambon merupakan bagian dari Desa Argosari. Padukuhan Jambon berada di sebelah Tenggara dari pusat desa. Dengan luas wilayah 63.92 ha. Secara administrasi wilayah Padukuhan Jambon terbagi menjadi 5 Rukun Tetangga/RT. Yaitu RT 026, 027, 028, 029, dan 030.

 

TATA GUNA LAHAN

Di Padukuhan Jambon hampir 79.98 % atau 51.12 ha berupa permukiman, 13.21 % atau 8.45 ha berupa lahan pertanian. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan lahan yang dominan adalah pada lahan permukiman.

 

KEPENDUDUKAN

Aspek kependudukan yang beraneka ragam dengan berbagai macam latar pendidikan, pekerjaan dan usia yang berbeda-beda merupakan faktor yang sangat berperan dalam penyusunan tata ruang desa. berdasarkan dari hasil pemetaan swadaya tahun 2014 jumlah penduduk mencapai 797 jiwa dan 253 KK.

 

PEREKONOMIAN

Berdasarkan peta sebaran kegiatan ekonomi diatas bahwa, sektor ekonomi Padukuhan Jambon datang dari pertanian, budidaya jamur, berdagang dan jasa. Beberapa penduduk Padukuhan Jambon memiliki industri rumah tangga berupa budidaya jamur.

a. pertanian
Padukuhan Jambon sebagian perekonomian berasal dari pertanian baik sawah maupun tegalan. Kawasan pertanian yang luasnya 8.45 ha. Merupakan lahan produktif/subur dengan jenis sawah tadah hujan. Sawah tadah hujan ini mempunyai kekurangan yaitu dalam sistem pengairan disebabkan mengandalkan air hujan untuk pengairan sawah tersebut. Sawah jenis ini hanya dapat panen dalam jangka waktu satu tahun sekali. Terdapat pula kebun tebu yang produktif milik Desa.


b. industri rumah tangga
Keberadaan industri kecil rumah tangga membantu sektor perekonomian dan pendapatan masyarakat padukuhan Jambon. Terdapat industri rumah tangga berupa budidaya jamur. Namun masih sedikit yang memanfaatkan peluang ini menjadi sebuah komoditas.


c. perdagangan dan jasa
Pertumbuhan kegiatan perdagangan dan jasa di padukuhan Jambon berkembang. Lokasi kegiatan perdagangan jasa masih menyatu dengan rumah/permukiman. Manfaat yang dirasakan warga karena adanya toko dan warung adalah sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

 

PERMUKIMAN

Permukiman mayoritas masih belum tertata, belum dimanfaatkan dan tumbuh secara alami maka terlihat kumuh. Tipologi bangunan rumah pada umumnya berlantai satu dan tidak sedikit pula berlantai dua. Material pelingkup bangunan inti mayoritas menggunakan pasangan bata atau batako. bentuk atap didominasi oleh model kampung dan pelana dengan material genting tanah liat. Terdapat penggunaan dinding anyaman bambu sebagai ruang tambahan yang biasaya berfungsi sebagai dapur. Beberapa rumah masih tergolong tidak layak huni, dikarenakan lantai masih berupa tanah, dinding sudah lapuk atau menggunakan material anyaman bambu belum mempunyai fasilitas MCK. Prosentase rumah tidak layak huni di Padukuhan Jambon sebanyak 6.56 % dari keseluruhan total jumlah rumah di padukuhan.


Rumah tidak layak huni
a. Rumah yang dibangun tanpa struktur.
b. Penampilan bangunan rumah yang memang sudah usang.
c. Dinding masih berupa batu bata.
d. Dinding pelingup rumah yang sebagian masih anyaman bambu.
e. Kurangnya kesadaran pemilik rumah akan kebersihan lingkungan.
f. Pola hidup masyarakat yang masih tradisional.
g. Pendapatan ekonomi keluarga tidak tetap.
h. Rumah tidak layak huni banyak dihuni oleh masayarakat usia tidak produktif (lansia).
I. Tidak punya lahan untuk didirikan rumah tinggal.


Rumah sanitasi tidak layak
Sebagian masyarakat masih menggunakan MCK sederhana masalah yang sering muncul terkadang menimbulkan bau dan masih ada yang masih membuang hajad di perairan terbuka.

 

SARANA DAN PRASARANA


a. Fasilitas pendidikan
Padukuhan Jambon mempunyai fasilitas pendidikan berupa TK namun untuk tahun ini sedang mengalami perbaikan dan menggunakan masjid terdekat untuk sarana belajar mengajarnya.


b. ruang terbuka
Kebutuhan terhadap ruang terbuka hijau di Padukuhan Jambon telah tercukupi dari luas wilayah,yang terdiri dari RTH umum(makam) dan ruang terbuka privat (pekarangan rumah/kebun). Pada kebutuhan ruang bersama untuk berkumpul dan berinteraksi, sementara ini hanya terdapat pada lapangan bulu tangkis dan voli. namun terkendala status tanah masih milik pribadi sehingga memerlukan ijin jika menggunakan lapangan tersebut untuk kegiatan.


c. Fasilitas ibadah
Mayoritas penduduk di Padukuhan Jambon beragama Islam, sehingga fasilitas peribadatan yang dibutuhkan adalah masjid atau mushola. Terdapat 3 masjid/mushola di RT 27, RT 28 dan c RT 30. Kondisi masjid/ mushola yang ada di Padukuhan Jambon cukup baik.

d. Jaringan jalan
Berdasarkan pengamatan di lapangan sebagian besar konstruksi jalan desa dan lingkungan rata-rata aspal dan rabat beton yang secara umum kondisinya sedang. Ada beberapa jalan lingkungan masih berupa jalan tanah belum diperkeras sehingga bila musim penghujan becek dan banyak terjadi genangan sehingga mengganggu aksesbilitas. Dengan demikinan perlu adanya perbaikan jalan lingkungan.


e. Jaringan drainase
Sistem jaringan drainase di Padukuhan Jambon masih belum memadai, dikarenakan jaringan drainase yang ada masih berupa tanah, belum dibangun permanen. selain itu banyak jalan yang tidak terdapat saluran drainase, ini akan berakibat pada kerusakan jalan. Air hujan yang seharusnya diarahkan ke saluran drainase, akan tegenang pada permukaan jalan, sehingga
kerusakan jalan akan lebih cepat terjadi. Hal lain, akan mengganggu pengguna jalan karena jalan susah dilalui dan menyebabkan kecelakaan.


f. Jaringan air bersih
Sumber utama air bersih di Padukuhan Jambon mayoritas masyarakatnya menggunakan sumur bor dangkal kedalaman sumur rata-rata < 30 m dan sambungan langsung PAM. Untuk saat ini kebutuhan air bersih di Padukuhan Botokan tidak mengalami kendala. Untuk menjaga kwalitas air bersih perlu adanya pengolahan sistem sanitasi yang baik sehingga tidak mengganggu/menurunkan kwalitas sumber air bersih (tercemar).


g. Sanitasi
Kondisi pengelolaan limbah dari kamar mandi di padukuhan Jambon sudah menggunakan bidang resapan sederhana dan perlu perbaikan.


h. Sampah
Sumber sampah di Padukuhan Jambon paling banyak berasal dari aktivitas rumah tangga dan dedaunan yang berada di halaman rumah. Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga di antaranya, sisa - sisa bahan makanan, plastik pembungkus makanan/deterjen, dan dedaunan. Pengelolaan sampah dan kesadaran akan kebersihan perlu di terapkan di Padukuhan Jambon
disebabkan adanya kecenderungan masyarakat menimbun dan dibakar tanpa memilahnnya terlebih dahulu sesuai dengan jenisnya (organik dan anorganik). Sampah sering juga dibuang di saluran drainase hal ini akan menimbulkan saluran drainase tersumbat dan tidak berfungsi secara optimal.

i. Penerangan Jalan
Berdasarkan pengamatan di lapangan sebagian besar penerangan jalan masih bersifat swadaya dan tidak semua berfungsi optimal.

Komentar atas PROFIL DUSUN JAMBON

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Papan IKLAN

Produk Lokal Argosari

soundtrack

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License