PROFIL DUSUN BOTOKAN

ARGOSARI 13 November 2017 12:00:55 WIB

GAMBARAN UMUM

Padukuhan Botokan merupakan bagian dari Desa Argosari. Padukuhan Botokan berada di sebelah Utara Padukuhan Tapen. Dengan luas wilayah 35.82 ha. Secara administrasi wilayah Padukuhan Botokan terbagi menjadi 4 Rukun Tetangga/RT. Yaitu RT 017, 018, 019, 020.

 

TATA GUNA LAHAN

Di Padukuhan Botokan hampir 53.71 % atau 19.24 ha berupa permukiman, 34.17 % atau 12.24 ha berupa lahan pertanian. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan lahan yang dominan adalah lahan permukiman.

 

KEPENDUDUKAN

Aspek kependudukan yang beraneka ragam dengan berbagai macam latar pendidikan, pekerjaan dan usia yang berbeda-beda merupakan faktor yang sangat berperan dalam penyusunan tata ruang desa. berdasarkan dari hasil pemetaan swadaya tahun 2014 jumlah penduduk mencapai 521 jiwa dan 188 KK.

 

PEREKONOMIAN

Berdasarkan peta sebaran kegiatan ekonomi diatas bahwa, sektor ekonomi Padukuhan Botokan datang dari pertanian, kerajinan, berdagang dan jasa. Rata - rata penduduk Padukuhan Botokan mempunyai industri rumah tangga berupa tenun dan sangkar burung.

a. pertanian
Padukuhan Botokan sebagian perekonomian berasal dari pertanian baik sawah maupun tegalan. Kawasan pertanian yang luasnya 12.24 ha. Merupakan lahan produktif/subur dengan jenis sawah tadah hujan. Sawah tadah hujan ini mempunyai kekurangan yaitu dalam sistem pengairan disebabkan mengandalkan air hujan untuk pengairan sawah tersebut. Sawah jenis ini hanya dapat panen dalam jangka waktu satu tahun sekali.


b. industri rumah tangga
Keberadaan industri kecil rumah tangga membantu sektor perekonomian dan pendapatan masyarakat padukuhan Botokan. Terdapat dua jenis industri rumah tangga yang sangat menojol di padukuhan Botokan ini yaitu tenun dan kerajinan sangkar burung. Namun pemasarannya masih bergantung pada satu konsumen saja. Pertumbuhan kegiatan perdagangan dan jasa di padukuhan Botokan berkembang. Lokasi kegiatan perdagangan jasa masih menyatu dengan rumah/permukiman. Manfaat yang
dirasakan warga karena adanya toko dan warung adalah sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari


c. perdagangan dan jasa
Pertumbuhan kegiatan perdagangan dan jasa di padukuhan Botokan berkembang. Lokasi kegiatan perdagangan jasa masih menyatu dengan rumah/permukiman. Manfaat yang dirasakan warga karena adanya toko dan warung adalah sebagai  pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

 

PERMUKIMAN

Permukiman mayoritas masih belum tertata, belum dimanfaatkan dan tumbuh secara alami maka terlihat kumuh. Tipologi bangunan rumah pada umumnya berlantai satu dan tidak sedikit pula berlantai dua. Material pelingkup bangunan inti mayoritas menggunakan pasangan bata atau batako. bentuk atap didominasi oleh model kampung dan pelana dengan materlial genting tanah liat. Terdapat penggunaan dinding anyaman bambu sebagai ruang tambahan yang biasaya berfungsi sebagai dapur. Beberapa rumah masih tergolong tidak layak huni, dikarenakan lantai masih berupa tanah, dinding sudah lapuk atau menggunakan material anyaman bambu belum mempunyai fasilitas MCK. Prosentase rumah tidak layak huni
di Padukuhan Botokan sebanyak 0.67 % dari keseluruhan total jumlah rumah di padukuhan.


Rumah tidak layak huni
a. Rumah yang dibangun tanpa struktur.
b. Penampilan bangunan rumah yang memang sudah usang.
c. Dinding masih berupa batu bata.
d. Dinding pelingup rumah yang sebagian masih anyaman bambu.
e. Kurangnya kesadaran pemilik rumah akan kebersihan lingkungan.
f. Pola hidup masyarakat yang masih tradisional.
g. Pendapatan ekonomi keluarga tidak tetap.
h. Rumah tidak layak huni banyak dihuni oleh masayarakat usia tidak produktif (lansia).
I. Tidak punya lahan untuk didirikan rumah tinggal.


Rumah sanitasi tidak layak
Sebagian masyarakat masih menggunakan MCK sederhana masalah yang sering muncul terkadang menimbulkan bau dan masih ada yang masih membuang hajad di perairan terbuka.

 

SARANA DAN PRASARANA

a. Ruang terbuka
Kebutuhan terhadap ruang terbuka hijau di Padukuhan Botokan telah tercukupi dari luas wilayah,yang terdiri dari RTH umum(makam) dan ruang terbuka privat (pekarangan rumah/kebun). Pada kebutuhan ruang bersama untuk berkumpul dan berinteraksi, belum terpenuhi.

b. Fasilitas ibadah
Mayoritas penduduk di Padukuhan Botokan beragama Islam, sehingga fasilitas peribadatan yang dibutuhkan adalah masjid atau mushola. Terdapat 5 masjid/mushola di RT 17, RT 18, RT 19 dan RT 20. Kondisi masjid/ mushola yang ada di Padukuhan Botokan cukup baik.

c. Fasilitas keamanan
Selain untuk menjaga keamanan pos ronda juga sebagai sarana berkumpul pada sore hari bagi sebagian kecil warga masyarakat khususnya bapak-bapak dan remaja laki-laki.

d. jaringan jalan
Berdasarkan pengamatan di lapangan sebagian besar konstruksi jalan desa dan lingkungan rata-rata aspal dan rabat beton yang secara umum kondisinya sedang. Ada beberapa jalan lingkungan masih berupa jalan tanah belum diperkeras sehingga bila musim penghujan becek dan banyak terjadi genangan sehingga mengganggu aksesbilitas. Dengan demikinan perlu adanya perbaikan jalan lingkungan.


e. Jaringan drainase
Sistem jaringan drainase di Padukuhan Botokan masih belum memadai, dikarenakan jaringan drainase yang ada masih berupa tanah, belum dibangun permanen. selain itu banyak jalan yang tidak terdapat saluran drainase, ini akan berakibat pada kerusakan jalan. Air hujan yang seharusnya diarahkan ke saluran drainase, akan tegenang pada permukaan jalan, sehingga
kerusakan jalan akan lebih cepat terjadi. Hal lain, akan mengganggu pengguna jalan karena jalan susah dilalui dan menyebabkan kecelakaan.


f. Jaringan air bersih
Sumber utama air bersih di Padukuhan Botokan mayoritas masyarakatnya menggunakan sumur bor dangkal kedalaman sumur rata-rata < 30 m dan sambungan langsung PAM. Untuk saat ini kebutuhan air bersih di Padukuhan Botokan tidak mengalami kendala. Untuk menjaga kwalitas air bersih perlu adanya pengolahan sistem sanitasi yang baik sehingga tidak mengganggu/menurunkan kwalitas sumber air bersih (tercemar).


g. Sanitasi
Kondisi pengelolaan limbah dari kamar mandi di padukuhan Botokan sudah menggunakan bidang resapan sederhana dan perlu perbaikan.


h. Sampah
Sumber sampah di Padukuhan Botokan paling banyak berasal dari aktivitas rumah tangga dan dedaunan yang berada di halaman rumah. Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga di antaranya, sisa - sisa bahan makanan, plastik pembungkus makanan/deterjen, dll. Pengelolaan sampah dan kesadaran akan kebersihan perlu di terapkan di Padukuhan Botokan
disebabkan adanya kecenderungan masyarakat menimbun dan dibakar tanpa memilahnnya terlebih dahulu sesui dengan jenisnya (organik dan anorganik). Sampah sering juga dibuang di saluran drainase hal ini akan menimbulkan saluran drainase tersumbat dan tidak berfungsi secara optimal.

i. Penerangan Jalan
Berdasarkan pengamatan di lapangan sebagian besar penerangan jalan masih bersifat swadaya dan tidak semua berfungsi optimal.

 

 

Komentar atas PROFIL DUSUN BOTOKAN

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Papan IKLAN

Produk Lokal Argosari

soundtrack

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License