PROFIL DUSUN KLANGON

ARGOSARI 10 November 2017 21:23:33 WIB

Gambaran Umum Padukuhan Klangon

Padukuhan Klangon merupakan bagian dari Desa Argosari. Padukuhan Klangon merupakan pusat dari Desa Argosari dengan luas wilayah 79.60 ha. Secara administrasi wilayah Padukuhan Klangon terbagi menjadi 6 Rukun Tetangga/RT. Yaitu RT 007, 008, 009, 010, 011. 012

 

Tata Guna Lahan Padukuhan Klangon

Di Padukuhan Klangon hampir 48.52 % atau 48.52 ha berupa area pertanian/sawah, dengan33.18 % atau 26.42 ha berupa permukiman. Hal ini menunjukan bahwa pertanian merupakan salah satu sumber pendapatan bagi penduduk Klangon.

 

Kependudukan Padukuhan Klangon

Aspek kependudukan yang beraneka ragam dengan berbagai macam latar pendidikan, pekerjaan dan usia yang berbeda-beda merupakan  faktor yang sangat berperan dalam penyusunan tata ruang desa. berdasarkan dari hasil pemetaan swadaya tahun 2014 jumlah penduduk mencapai 973 jiwa dan 307 KK.

 

Perekonomian Padukuhan Klangon

Berdasarkan peta sebaran kegiatan ekonomi diatas bahwa, sektor ekonomi Padukuhan Klangon datang dari pertanian, Industri rumah tangga, peternakan, berdagang dan jasa. Industri rumah tangga yang mendominasi adalah budidaya jamur dan pembuatan media tanam jamur.

a. Pertanian
Padukuhan klangon sebagian perekonomian berasal dari pertanian baik sawah maupun tegalan. Kawasan pertanian yang luasnya 48.52 ha. Merupakan lahan produktif/subur dengan jenis sawah tadah hujan. Sawah tadah hujan ini mempunyai kekurangan yaitu dalam sistem pengairan disebabkan mengandalkan air hujan untuk pengairan sawah tersebut. Sawah jenis ini hanya dapat panen dalam jangka waktu satu tahun sekali.


b. Industri rumah tangga
Keberadaan industri kecil rumah tangga membantu sektor perekonomian dan pendapatan masyarakat padukuhan Klangon. Terdapat dua jenis industri rumah tangga yang sangat menojol di padukuhan klangon ini yaitu budidaya jamur dan pembuatan media tanam jamur .

 

c. Peternakan
Berdasarkan peta sebaran masyarakat Klangon sebagian mempunyai hewan ternak baik unggas, sapi dan kambing. Namun sebagian masih dalam skala kecil dan masih menggunakan kandang milik pribadi yang terletak didekat rumah dikarenakan keamanan terjamin. Namun hal ini dapat mempengaruhi kualitas kesehatan tempat tinggal. Pertumbuhan kegiatan perdagangan dan jasa di padukuhan Klangon berkembang. Lokasi kegiatan perdagangan jasa masih menyatu dengan rumah/permukiman. Di padukuhan Klangon ini terdapat pasar namun pasar hanya dimanfaatkan pada waktu tertentu sehingga pada hari biasa tidak ada kegiatan perdagangan menjadikan pasar terlihat sepi . Manfaat yang dirasakan warga karena adanya toko dan warung adalah sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

d. perdagangan dan jasa
Pertumbuhan kegiatan perdagangan dan jasa di padukuhan Klangon berkembang. Lokasi kegiatan perdagangan jasa masih menyatu dengan rumah/permukiman. Di padukuhan Klangon ini terdapat pasar namun pasar hanya dimanfaatkan pada waktu tertentu sehingga
pada hari biasa tidak ada kegiatan perdagangan menjadikan pasar terlihat sepi . Manfaat yang dirasakan warga karena adanya toko dan warung adalah sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

 

Permukiman Padukuhan Klangon

Permukiman mayoritas masih belum tertata, belum dimanfaatkan dan tumbuh secara alami maka terlihat kumuh. Tipologi bangunan rumah pada umumnya berlantai satu dan tidak sedikit pula berlantai dua. Material pelingkup bangunan inti mayoritas menggunakan pasangan bata atau batako. bentuk atap didominasi oleh model kampung dan pelana dengan material genting tanah liat. Terdapat penggunaan dinding anyaman bambu sebagai ruang tambahan yang biasaya berfungsi sebagai dapur. Beberapa rumah masih tergolong tidak layak huni, dikarenakan lantai masih berupa tanah, dinding sudah lapuk atau menggunakan material anyaman bambu belum mempunyai fasilitas MCK dan listrik masih . Prosentase rumah tidak layak huni di Padukuhan Klangon sebanyak 0.86 % dari keseluruhan total jumlah rumah di padukuhan.


Rumah tidak layak huni
a. Rumah yang dibangun tanpa struktur.
b. Penampilan bangunan rumah yang memang sudah usang.
c. Dinding masih berupa batu bata.
d. Dinding pelingup rumah yang sebagian masih anyaman bambu.
e. Kurangnya kesadaran pemilik rumah akan kebersihan lingkungan.
f. Pola hidup masyarakat yang masih tradisional.
g. Pendapatan ekonomi keluarga tidak tetap.
h. Rumah tidak layak huni banyak dihuni oleh masayarakat usia tidak produktif (lansia).
I. Tidak punya lahan untuk didirikan rumah tinggal.


Rumah sanitasi tidak layak
Sebagian masyarakat masih menggunakan MCK sederhana masalah yang sering muncul terkadang menimbulkan bau dan masih ada yang masih membuang hajad di perairan terbuka.

 

Sarana dan prasarana Padukuhan Klangon

a. Fasilitas Pendidikan

Padukuhan Klangon mempunyai fasilitas pendidikan berupa TK, SD, SLB dan SMK. Kualitas bangunan fasilitas pendidikan ini rata - rata bangunan baru hal ini disebabkan rekonstruksi paska bencana alam gempa.


b. Ruang terbuka

Kebutuhan terhadap ruang terbuka hijau di Padukuhan Klangon telah tercukupi dari luaswilayah, yang terdiri dari RTH umum(makam) dan ruang terbuka privat (pekarangan rumah/kebun). Pada kebutuhan ruang bersama untuk berkumpul dan berinteraksi, sementara ini hanya terdapat pada lapangan sepakbola dan lapangan voli namun terkendala status tanah masih milik pribadi.


c. Fasilitas ibadah


Mayoritas penduduk di Padukuhan Klangon beragama Islam, sehingga fasilitas peribadatan yang dibutuhkan adalah masjid atau mushola. Terdapat 5 masjid/mushola di RT 09, RT 10, RT 11 dan RT 12. Kondisi masjid/ mushola yang ada di Padukuhan Klangon cukup baik.


d. Fasilitas keamanan


Selain untuk menjaga keamanan pos ronda juga sebagai sarana berkumpul pada sore hari bagi sebagian kecil warga masyarakat khususnya bapak-bapak dan remaja laki-laki.

 

e. Jaringan jalan


Berdasarkan pengamatan di lapangan sebagian besar konstruksi jalan desa dan lingkungan rata-rata aspal dan rabat beton yang secara umum kondisinya sedang. Ada beberapa jalan lingkungan masih berupa jalan tanah belum diperkeras sehingga bila musim penghujan becek dan banyak terjadi genangan sehingga mengganggu aksesbilitas. Dengan demikinan perlu adanya perbaikan jalan lingkungan.


f. Jaringan drainase


Sistem jaringan drainase di Padukuhan Klangon masih belum memadai, dikarenakan jaringan drainase yang ada masih berupa tanah, belum dibangun permanen. selain itu banyak jalan yang tidak terdapat saluran drainase, ini akan berakibat pada kerusakan jalan. Air hujan yang seharusnya diarahkan ke saluran drainase, akan tegenang pada permukaan jalan, sehingga kerusakan jalan akan lebih cepat terjadi. Hal lain, akan mengganggu pengguna jalan karena jalan susah dilalui dan menyebabkan kecelakaan.


g. Jaringan air bersih


Sumber utama air bersih di Padukuhan Klangon mayoritas masyarakatnya menggunakan sumur bor dangkal kedalaman sumur rata-rata < 30 m dan sambungan langsung PAM. Untuk saat ini kebutuhan air bersih di Padukuhan Klangon tidak mengalami kendala. Untuk menjaga
kwalitas air bersih perlu adanya pengolahan sistem sanitasi yang baik sehingga tidak mengganggu/menurunkan kwalitas sumber air bersih (tercemar).


h. Sanitasi


Kondisi pengelolaan limbah dari kamar mandi di padukuhan Klangon sudah menggunakan bidang resapan sederhana dan perlu perbaikan.


j. Sampah


Sumber sampah di Padukuhan Klangon paling banyak berasal adri aktivitas rumah tangga dandedaunan yang berada di halaman rumah. Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga diantaranya, sisa - sisa bahan makanan, plastik pembungkus makanan/deterjen, dll.
Pengelolaan sampah dan kesadaran akan kebersihan perlu di terapkan di Padukuhan Klangon disebabkan adanya kecenderungan masyarakan menimbun dan dibakar tanpa memilahnnya terlebih dahulu sesuai dengan jenisnya (organik dan anorganik). Sampah sering juga dibuang di saluran drainase hal ini akan menimbulkan saluran drainase tersumbat dan tidak berfungsi secara optimal.

 

Komentar atas PROFIL DUSUN KLANGON

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Papan IKLAN

Produk Lokal Argosari

soundtrack

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License